JURUS JITU LULUS TEPAT WAKTU (PELATIHAN STRATEGI MANAJEMEN DIRI DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI)

Menyelesaikan skripsi menjadi sebuah kewajiban bagi mahasiswa yang sedang menempuh jenjang pendidikan strata satu. Dalam proses pengerjaan skripsi tidak selalu berjalan tanpa hambatan. Banyak sekali permasalahan muncul yang dipengaruhi berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal.

Salah satu masalah utama yang sering muncul dan dipengaruhi oleh faktor internal adalah kemampuan akademik mahasiswa dalam menyelesaikan konten skripsinya. Mahasiswa dituntut memiliki wawasan dan kemampuan dalam menyusun penelitiannya mulai dari menentukan latar belakang hingga metode penelitian dan teknik sampling yang tepat.

Masalah selanjutnya berkaitan dengan kondisi kesehatan mental mahasiswa, hal ini dapat dilihat melalui perilaku menunda melakukan revisi atau bimbingan pada dosen. Kecemasan berlebih yang menyebabkan stress dan dapat berdampak pada kesehatan fisik. Salah satunya, insomnia atau gangguan susah tidur, gangguan asam lambung dan gangguan fisik lainnya. Permasalahan tersebut menyebabkan mahasiswa mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan skripsi hingga tidak lulus tepat waktu atau bahkan tidak selesai sampai habis masa studi (drop out).

Melihat permasalahan yang demikian, Tim Pengabdian Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Nusantara PGRI Kediri yang terdiri dari Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yaitu Rosalia Dewi Nawantara, M.Pd., Yuanita Dwi Krisphianty, M.Pd., Dra. Khususiyah, M.Pd. ,dan rekan mahasiswa yaitu saudari Eva Novita melaksanakan kegiatan Pelatihan Strategi Manajemen Diri dalam Penyelesaian Skripsi secara daring dengan aplikasi Google Meet pada tanggal 5 November 2021. Kegiatan ini dikemas dalam slogan menarik yaitu “Jurus Jitu Lulus Tepat Waktu.”

Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat tersebut adalah mahasiswa tingkat akhir atau yang sedang mengerjakan skripsi. Selain mahasiswa dari Universitas Nusantara PGRI Kediri, juga bergabung mahasiswa dari UNIS Tangerang yang sharing pengalamannya dalam pengerjaan skripsi. Kegiatan berjalan selama dua jam dari pukul 09.00 – 11.00 WIB. Jumlah peserta mencapai 60 orang.

Materi ditayangkan dalam aplikasi Menti.com dan Power Point. Diharapkan dengan aplikasi Menti.com dapat melibatkan dan berinteraksi secara aktif dengan mahasiswa. Sedangkan aplikasi Power Point digunakan untuk menayangkan materi inti kegiatan.

Proses Interaksi dengan Peserta Via Aplikasi Menti

Materi pelatihan yang diberikan membahas tentang cara memanajemen diri baik secara teoritis maupun praktis. Cara teoritis meliputi kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi dengan pedoman akademis. Sedangkan untuk cara praktis meliputi kemampuan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi kaitannya dengan hal-hal non akademis.

Strategi manajemen diri yang kaitannya dengan hal teoritis dalam pelatihan ini yaitu memilih topik yang menarik serta mudah didapatkan referensinya. Sering terjadi mahasiswa memilih topik bukan karena curiosity atau rasa ingin tahu tetapi karena mengikuti teman dan lain sebagainya. Padahal proses pengerjaan skripsi tidak cukup mengerjakan saja tanpa adanya ketertarikan dan keingintahuan. Kedua hal tersebut yang akan “memelihara” semangat mahasiswa dalam mengerjakan skripsi sampai akhir nanti.

Selain itu disampaikan oleh pemateri, bahwa jangan lupa untuk memperhatikan gaya selingkung universitas yang kadang terlupakan oleh mahasiswa. Selain kemampuan akademik mahasiswa pada proses berpikir ilmiah dan pemahaman akan metode penelitian, proses revisi seringkali tidak kunjung selesai karena skripsi yang tidak sesuai dengan pedoman tata tulis universitas.

Cuplikan Penyampaian Materi oleh Narasumber

Tidak kalah penting yang perlu diperhatikan adalah membuat timeline pribadi dalam pengerjaan skripsi. Timeline waktu pengerjaan biasanya sudah ada dalam konten skripsi pada bab III. Akan tetapi, dengan memiliki timeline pribadi, mahasiswa akan lebih mudah melaksanakan manajemen waktu yang lebih measurable atau terukur.

Materi selanjutnya adalah tentang teknik manajemen diri yang kaitannya dengan hal praktis. Hal praktis inilah yang terkadang luput dari perhatian mahasiswa karena dianggap sepele. Bisa juga karena mahasiswa kurang memiliki wawasan atau informasi ternyata mengerjakan skripsi tidak hanya masalah kognitif tetapi juga masalah mental.

Hal pertama yang dilatihkan pada mahasiswa kaitannya dengan cara praktis adalah reframing. Reframing merupakan suatu teknik dari pendekatan cognitive behavioral therapy yang digunakan untuk membingkai ulang persepsi atau pandangan terhadap suatu hal. Skripsi seringkali dipandang sebagai sesuatu yang sulit, menyeramkan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pikiran negatif. Dengan melakukan reframing, mahasiswa memiliki sudut pandang baru dalam “melihat” skripsi dan hal tersebut akan berpengaruh pada aspek lain yaitu emotif dan perilaku.

Keterampilan lain yang dilatihkan adalah keterampilan asertif. Asertifitas merupakan tingkah laku yang menampilkan keberanian secara jujur dan terbuka saat menyatakan keinginan, perasaan, dan segala pikiran apa adanya, tanpa menyinggung individu lain dan tetap mempertahankan hak sendiri. Pada kenyataannya keterampilan ini tidak banyak dimiliki mahasiswa karena takut.tidak memiliki teman. Mahasiswa takut untuk berkata “tidak” atas ajakan teman atau pihak lain yang tidak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.

Hal sepele seperti cara mengirim pesan singkat eletronik juga kadang diabaikan. Kurang terampilnya mahasiswa dalam berkomunikasi tersebut juga menjadi salah satu faktor terhambatnya penyelesaian skripsi. Pemateri memberikan “jurus” SIPU yang merupakan akronim dari Salam, Identitas, Pertanyaan, dan Ucapkan terima kasih. Dengan cara unik tersebut, mahasiswa akan lebih mudah mengingat cara berkomunikasi yang baik melalui pesan singkat elektronik.

Hal praktis lain yang disampaikan adalah tentang menjaga idealisme dan pentingnya memberikan waktu istirahat atau refreshing di sela-sela kesibukan mengerjakan skripsi. Pikiran yang segar akan berpengaruh pada semangat dalam mengerjakan skripsi. Sehingga menjadwalkan untuk refreshing setelah mengerjakan deadline skripsi adalah hal yang perlu dilakukan.

Harapan dari kegiatan ini adalah semoga mahasiswa semakin terampil tidak hanya secara kemampuan akademis tetapi juga memperhatikan hal praktis dalam pengerjaan skripsi. Sehingga target lulus dengan hasil yang maksimal dan tepat waktu dapat tercapai. (Rosalia Dewi Nawantara, Yuanita Dwi Krisphianti, Khususiyah, Eva Novita)